Nerassuara.com - Hari Santri, yang diperingati setiap 22 Oktober, merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi umat Islam. Peringatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang perjuangan santri dalam mempertahankan kemerdekaan, tetapi juga menjadi sarana untuk menguatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Di Sumbermanjing Wetan, sebuah desa yang kaya akan tradisi dan budaya, peringatan Hari Santri diwarnai dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat dan organisasi kepemudaan, salah satunya Gerakan Ansor.
Gerakan Ansor sebagai sayap kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran strategis dalam pengembangan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
Di Sumbermanjing Wetan, Ansor tidak hanya aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan, tetapi juga berperan dalam penguatan solidaritas antarwarga.
Dalam rangka menyambut Hari Santri, Ansor menggelar berbagai kegiatan seperti pembacaan shalawat, diskusi keagamaan, dan bakti sosial yang melibatkan pemuda dan masyarakat setempat.
Kegiatan pembacaan shalawat, misalnya, menjadi salah satu acara yang sangat dinantikan. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk lebih mengenal ajaran-ajaran Islam.
Selain itu, diskusi keagamaan yang diadakan juga menjadi wadah bagi para santri dan pemuda untuk bertukar pikiran dan memperdalam pengetahuan tentang sejarah perjuangan santri, termasuk peran mereka dalam kemerdekaan Indonesia.
Bakti sosial yang dilaksanakan oleh Ansor juga sangat signifikan. Dalam rangka memperingati Hari Santri, mereka melakukan aksi peduli lingkungan, seperti membersihkan masjid dan fasilitas umum, serta membagikan sembako kepada warga kurang mampu.
Kegiatan ini menunjukkan kepedulian Ansor terhadap masyarakat sekitar dan menggambarkan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh santri.
Di Sumbermanjing Wetan, semangat Hari Santri dan peran Ansor tidak hanya sebatas seremonial. Keduanya menjadi bagian dari upaya untuk membangun karakter generasi muda yang peka terhadap kondisi sosial, memiliki jiwa kepemimpinan, dan berkomitmen terhadap pengembangan masyarakat.
Melalui berbagai kegiatan tersebut, Ansor berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan berdaya saing.
Peringatan Hari Santri di Sumbermanjing Wetan tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga mengajak masyarakat untuk terus melanjutkan perjuangan santri dalam bentuk kontribusi nyata di tengah masyarakat. Melalui semangat kolaborasi dan gotong royong, Ansor bersama masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua 1 PAC Ansor Sumbermanjing Wetan, Abdul Ghofur bahwa;
"Hari santri untuk tahun ini dengan tema menyambung juang merengkuh masa depan. Maka harapan besar untuk membangun semangat juang dalam pergerakan kemajuan bangsa dan bernegara. untuk para santri dan pelajar husunya. Yang jelas semua itu tidak lepas dari para generesai emas yang harus dirawat dengan baik dan harus dibangun motifasi yang kuat dan tetap konsisten agar semua harapan kita sesuai harapan bangsa.
Dan jangan sampai generasi emas menjadi generasi CEMAS."
Ia juga menambahkan bahwa “Dan mencapai Itu semua adalah tugas untuk kita semua dari segala lapisan yang ada. Dan tidak bisa kita lakukan tanpa adanya dukungan moral atau materil dari para lapisan yang ada. Itu kira-kira sedikit gambaran refleksi dari hari Santi tahun ini.”
Sedangkan menurut Ketua PAC Ansor Sumbermanjing Wetan, Ahmad Ismuaji mengatakan bahwa, "Hari Santri menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat memperkuat identitas dan keberadaan santri di era modern ini." Tandasnya.