Ruh masih mengisi raga
bergerak menuju rasa
yang kau sambut penuh cinta
Terhuyung kesana kemari
menanak beras hingga menjadi nasi
berwajah merah mudah hingga putih pasi
Kita sama tapi berbeda
aku tak apa
kita berbeda tapi sama
aku tak hilang peka
Hingga kau tebas ragaku dengan parangmu
dan kau siarkan harga dari setiap kepingku
Aku mencintaimu dengan jiwa raga
sebatas ruh yang masih berdiam pada raga
atau mati melepas ruhku ditebas olehmu
Nazilatul Miladiah
Wajak 09 Mei 2024