Ada yang unik dalam ritual tradisi tingkepan (tujuh bulan) masa kandungan, yaitu ada dua buah Cengkir Gading (kelapa gading) yang kulit luarnya diukir (gambar) tokoh wayang, yaitu tokoh Komojoyo dan Kamaratih.
Tradisi Tingkepan bisa dibilang sudah mulai jarang dilakukan oleh banyak keluarga yang lagi menantikan jabang bayi.
Selain prosesi siram (mandi) kembang telon dan air tujuh sumber, serta ubo rampe dan berbagai makanan dan kue yang disajikan bersama dengan nasi tumpeng, keunikan yang menarik buatku adalah terlihat dari dua kelapa gading itu.
Selain digambar tokoh wayang juga sarat makna, yaitu menggambarkan pengharapan dan doa bahwa nantinya bayi yang lahir laki-laki bisa seperti tokoh Komojoyo dan bila bayi lahir perempuan bisa seperti Kamaratih.
Oleh karena itu, saat kedua kelapa itu diangkat dihadapan sang calon ibu yang telah melalui proses siram, pemimpin prosesi membaca doa yang diamini oleh kerabat dan saudara yang hadir.
Setelah prosesi doa dan pemimpin proses tingkepan mewadar (menjelaskan) makna kelapa gading berakhir pula prosesi selamatan tujuh bulan kehamilan.
Selamatan berbalut budaya ini sebagai sarana ritus dan wujud rasa syukur dan pengharapan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.